Permintaan Maaf Kepala Sekolah SMPN 4 Cibeber, Ibu Imas kepada Crew Media (Wartawan) Globalindo.net, Kang Rustama atas perkataannya tidak bisa menulis berita. |
MMC | CIANJUR - Permintaan maaf disampaikan oleh Kepala Sekolah SMPN 4 Cibeber kepada Crew Media (Wartawan) atas perkataannya yang terjadi antara dirinya dengan salah satu Wartawan media online Globalindo.net yang terjadi di Ruang kantor Kepala Sekolah SMPN 4 Cibeber, Desa Cisalak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur pada hari Kamis (29/8/2024) ketika melakukan kunjungan silaturahmi.
Permintaan maaf disampaikan oleh Ibu Imas selaku Kepala Sekolah SMPN 4 Cibeber saat melakukan pertemuan dengan para awak media di Kantor PGRI Cabang Cibeber dengan didampingi ketua PGRI Cibeber, Bapak Nendi. Jumat (30/8/2024) pukul 10.00 WIB.
“Saya meminta maaf kepada crew media atas pembicaraan saya kemarin (29/8), nama juga lidah tak bertulang jadi keceplosan ngomong, yang dilakukan oleh saya kepada salah satu rekan Wartawan," sebut Ibu Imas.
Selain meminta maaf Ibu Imas sekaligus memberikan penjelasan, bahwa tidak ada maksud tertentu bahkan untuk merendahkan atau membanding bandingkan dengan wartawan media lain, itu semua hanya kekhilafan dirinya saja.
Selanjut Crew Media Globalindo.net, Kang Rustama menerima permintaan Maaf Kepala Sekolah SMPN 4 Cibeber dengan senang hati dengan berjabat tangan dan disaksikan oleh ketua PGRI Cibeber serta disaksikan oleh beberapa crew media lain (para wartawan).
" Kalau ada kegiatan kegiatan di SMPN 4 Cibeber, saya siap meliputi dan menulis berita yang tentunya berita- berita positif yang membangun tentang SMPN 4 Cibeber, kalau ada undangan dari pihak sekolah saya siap meliput bersama rekan-rekan media lain jadi jangan ada kesan pilih pilih media untuk diliput," terangnya.
Pada kesempatan tersebut Ketua PGRI Cibeber, Bapak Nendi berpesan jadikan ini sebagai pembelajaran terutama kepada guru-guru atau kepala sekolah yang lain di Cibeber untuk bisa memilah-milah dalam berbicara, kepada siapa kita berbicara dan dalam situasi bagaimana kita berbicara. Apalagi seorang pengajar dan pendidik harus jadi panutan untuk berbahasa yang baik, ramah dan saling menghargai," tegasnya.(Abah Iwan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar